Advertisement

Jumat, 29 Januari 2016

Gunung Tangkuban Parahu


Sewa Bus Pariwisata Bandung

Sewa Bus Pariwisata ke Kota Bandung (Bandoeng) Murah meriah Sekaligus menelusuri fakta unik terbentuk nya si Kota Kembang, dengan membeli layanan Sewa Bus Pariwisata Murah dari Megatrans Indonesia, mau tau dulu Bandung (Bandoeng) itu sebuah danau dan kalau kita bayangkan Bandung (Bandoeng) masih danau kita ga akan bias pake sewa bus pariwisata murah dari megatrans Indonesia, na pertanyaannya kenapa Bandung (Bandoeng) sekarang bukan danau, karena e karena sangkuriang patah hati alias galau (catatan “galau sickness” bisa menjangkit siapa aja dan ga pandang bulu walaupun tu orang sakti mandraguna tetap aja bisa galau) lets keep going emang agka ga nyambung sih tapi si sangkuriang ini galau merupakan kiasan sebuah fakta, nah lo kenapa harus pake dongeng kalo itu fakta, well maybe its just some conclusion refers to human behavior, cie paka basa inggris segala, maklum baru kesambang setan bule. Ok gini bedtime stories tuh lebih mudah di inget dan lebih mudah ditularkan, what the fuck you thinking about, lu piker penyakit, bukan lah tapi itu fakta kalo dongeng tuh lebih gampang nular, liat aja ibu ibu rempong kalo beli sayuran sambil ngegosipkan dan itu terus aja nyebar ampe sekampung na itu dia kan jadi kebiasaan manusia itu suka cerita dan kalo menarik dan melayang-layang diangkasa kaya sinetron-sinetron udah deh, apalagi ibu-ibu m***tnya dua kaya burung kakatua doyannya  sewa bus pariwisata di megatrans Indonesia, terus sebelum naek bis bilang”rumpiess yu jengg” beh ini nih kayanya kalo ada bus pariwisata yang seatnya lesehan terus ada onde onde, sirup, kacang goreng, and blab la blab la terus supir ama kenek bis nya nyiapin gelas tutup pake kertas terus dibolongin segede sedotan, isi aja kertas kecil ke risoles udah langsung “arisan yu jeng” yang menang di K**s ama pa supir berkumis baplang kek pa raden, namanya bapa asep kalo di megatrans Indonesia ups udah ntar kelewatan yang posting ntar dikejar para suami tu ibu ibu ok just kidding bau gading. Ko gua panas ya mo posting ini
Ok mari mari ibu2 arisan, ibu2 rumpies sini beli layanan sewa bus pariwisata murah di megatans Indonesia ada DISKON BESAR BESARAN SEBESAR 50% x 0 CIAHAAHAA KITE jalan jalan ke gunung tangkuban perahu yang ga di sangka dang a dinyana ni gunung punya sodara, bapa, ama kakek nahlo ibu ama nenek nya mana! Mana aja boleh, ga gitu juga sih bias dibilang ibu nya tu litosfer Indonesia (ups bacanya Ibu Pertiwa Tercinta ya kalo kalian emang anak Indonesia) kalo aku sih anak Ibu Bapa KU, ok banyak bacot ni yang Posting, oi itu kan gua sendiri, nah back to the topic jadi gini anak anak kek guru SD aja ya, gunung tangkuban perahu tu berawal dari ………………….. once upon a time.
Di utara Bandung (Bandoeng), di tempat Gunung Tangkubanparahu sekarang, terdapat gunung api raksasa. Gunung Jayagiri, namanya. Gunung ini kemudian meledak dahsyat hingga mengambrukkan tubuhnya membentuk kaldera, kawah yang sangat luas. Dari sisi kaldera Jayagiri ini tumbuh gunung baru, yaitu Gunung Sunda. Letusan maha dahsyat Gunung Sunda telah mengambrukkan tubuhnya membentuk kaldera. Dari kaldera Gunung Sunda inilah Gunung Tangkubanpararahu terbentuk. Sampai sekarang, cucu Gunung Jayagiri ini terus memperlihatkan aktivitasnya, membentuk dirinya mengikuti jejak alam leluhurnya.
Sewa Elf Long Pariwisata
Komplek Kaldera Gunung Sunda dan Gunung Tangkubanparahu menyimpan sejarah bumi yang sangat panjang. Gunung ini mempunyai daya pikat dan pesona yang luar biasa, sehingga terus mendapat perhatian.Kawasan ini bukan hanya memiliki keragaman bumi, melainkan juga keragaman hayati, baik flora maupun faunanya. Macan tutul (Panthera pardus sondaicus) yang menjadi simbol fauna Jawa Barat pun masih terdapat di sana.
Mochamad Nugraha Kartadinata (MNK, 2005) telah mengaji secara mendalam Gunung Tangkubanparahu dan Gunung Sunda. Data hasil kajianya dijadikan dasar dalam tulisan ini.
Gunung Sunda (1.854 m.dpl.) yang terdapat dalam peta, itu hanyalah kerucut kecil dalam rangkaian panjang kaldera Gunung Sunda. Gunung Sunda yang sebenarnya dibangun dengan dasar gunung selebar 20 km. lebih, dengan ketinggian ± 4.000 m.dpl. Sangat mungkin tinggi sesungguhnya lebih dari taksiran itu, sebab, pada umumnya sebuah gunung yang meletus hingga membentuk kaldera, menghancurkan dua per tiga tubuh gunungnya. Kalau saat ini titik tertinggi dari kaldera Gunung Sunda adalah 2.080 m.dpl., artinya, tinggi gunung tersebut hanyalah satu per tiga bagian dari Gunung Sunda.
Sebelum Gunung Sunda terbangun, di sana terdapat Gunung Jayagiri. Letusan-letusan pertamanya mengalirkan lava, yang terjadi dalam rentang waktu antara 560.000-500.000 tahun yang lalu. Kemudian letusan-letusan yang mengambrukkan badan gunung ini hingga membentuk kaldera.
Tiga abad kemudian, dari dalam kaldera itu terjadi letusan yang membangun gunung baru, yaitu Gunung Sunda. Letusan dahsyat Gunung Sunda oleh MNK dibagi menjadi tiga episode letusan utama.
Episode pertama berupa letusan-letusan yang mengalirkan lava, terjadi antara 210.000-128.000 tahun yang lalu. Episode kedua, terjadi 13 unit letusan, dalam satu unit letusan dapat terjadi lebih dari satu kali letusan besar. Episode ketiga berupa letusan-letusan yang mengambrukkan badan gunung ini hingga membentuk kaldera, yang terjadi ±105.000 tahun yang lalu.
Episode ketiga letusan Gunung Sunda dibagi lagi menjadi tiga fase letusan: Pertama fase plinian, letusan dengan tekanan gas yang sangat tinggi, melontarkan material sebanyak 1,96 km3 ke angkasa, membentuk tiang letusan setinggi 20 km dengan payung letusan sepanjang 17,5 km dan lebarnya 7 km.
Kedua fase freatomagmatik, letusan yang melontarkan awan debu dengan butiran-butiran kerikil gunungapi, volumenya 1,71 km3.
Ketiga fase ignimbrit, yang terjadi ±105.000 tahun yang lalu, yang menurut penelitian Rudy Dalimin Hadisantono (1988), volume yang dilontarkannya sebanyak 66 km3, yang mengarah ke baratlaut, selatan, dan timurlaut dari pusat letusan, menutupi kawasan seluas 200 km2 dengan rata-rata ketebalan 40 meter, seperti dapat dilihat di Ciseupan, di Campaka, Cisarua, Kampung Manglayang, Cipeusing, dll. Belum terhitung 40% dari total material gunungapi yang melayang-layang di angkasa dan jatuh di belahan bumi yang sangat jauh. Karena banyaknya material yang dikeluarkan, mengakibatkan ambruknya sebagian besar dari tubuh Gunung Sunda, membentuk kaldera seluas 6,5 x 7,5 km.
Pada letusan dahsyat fase ketiga inilah material letusan Gunung Sunda dengan seketika mengubur apa saja yang ditimpanya. Hutan belantara terkubur bersamaan dengan mahluk hidup yang ada di dalamnya seperti badak, rusa, kijang, dan lain-lain yang sedang berada di lembah Ci Tarum, yang jaraknya ±35 km. dari pusat letusan (Umbgrove dan Stehn: 1929, R.W. van Bemmelen: 1936, Th. H.F. Klompe: 1956). Arang kayu seukuran drum yang melintang serah datangnya awan panas ditemukan di penggalian pasir Ciseupan, Cibeber, Kota Cimahi.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan, letusan Gunung Sunda fase ketiga itulah yang telah mengurug Ci Tarum Purba di utara Padalarang, membentuk danau raksasa, Danau Bandung (Bandoeng) Purba. Bagian sungai ke arah hilir yang tidak tertimbun disebut Ci Meta, sungai kecil dalam lembah besar Ci Tarum Purba.
Sewa Bus Pariwisata Bandung Murah

Jadi, yang selama ini dianggap bahwa letusan Gunung Tangkubanparahu yang telah membendung Ci Tarum itu terbantahkan, karena sebelum gunung ini meletus, ada gunung yang meletus sangat dahsyat, yaitu letusan Gunung Sunda.
Dari kaldera Gunung Sunda itu kemudian lahir Gunung Tangkubanparahu. Letusan-letusannya dibagi ke dalam dua kategori letusan, yaitu: letusan Gunung Tangkubanparahu tua, antara 90.000-10.000 tahun yang lalu, yang pernah meletus sebanyak 30 unit letusan, dan letusan Gunung Tangkubanparahu muda, antara 10.000 – 50 tahun yang lalu, yang meletus 12 unit letusan.
H. Tsuya menggolongkan derajat kehebatan letusan gunungapi ke dalam 9 tingkatan, mulai dari derajat satu, yang hanya menghembuskan fumarola hingga derajat IX yang melontarkan material gunungapi lebih dari 100 km3. Bila gunungapi itu mampu melontarkan material dari tubuhnya antara 10-100 km3 dapat digolongkan mempunyai derajat kehebatan VIII. Gunung Sunda termasuk kategori ini karena pada letusan fase ketiga melontarkan material vulkanik sebanyak 66 km3. Jumlah ini sebenarnya hanya 60%-nya saja, sebab yang dihitung hanya yang mengendap di permukaan. Sedangkan yang diterbangkan ke berbagai penjuru bumi tidak dihitung, jumlahnya mencapai 40%. Bila seluruhnya dijumlahkan, kedahsyatan Gunung Sunda mendekati kategori IX.
Sebagai bandingan, letusan dahsyat Gunung Krakatau 1883 hanya melontarkan material sebanyak 18 km3, dan letusan Gunung Tambora tahun 1815 menghamburkan 150 km3, dengan derajat kehebatan IX (K. Kusumadinata, 1979).
Jadi begitu tapi ni Cuma sebagian kecil dari seluruh kisah si sangkuriangyang patah hati tapi jangan sedih ada kelanjutanya ko.





0 komentar:

Posting Komentar