Menikmati
Keindahan Indonesia dengan menggunakan layanan dari agent Tour dan Travel
seperti agent tour dan Travel megatrans Indonesia berbagai layanan dan
akomodasi perjalanan wisata di Indonesia
telah tersedia, dengan pelayanan wisata murah dan berkualitas dimana
kami menyediakan berbagai jasa penyewaan kendaraan seperti Sewa Bus Pariwisata murah bandung,
Sewa
Elflong Pariwisata murah bandung, Sewa
Medium Bus Pariwisata Bandung murah selain itu ada armada baru yang
kami siapkan terutama bagi anda yang ingin menikmati layanan eksklusif tapi
murah yaitu sewa Commuter Hiace Pariwisata Murah Bandung. Tentunya
dengan destinasi wisata yang akan kami sesuaikan dengan keinginan konsumen.
Tapi tentunya sebagai agent Tour dan Travel dibandung yang berkompeten kami
akan sediakan beberapa objek wisata yang cukup awam di telnga kita, beberapa
hal yang kita tau bahwa Negara kita merpakan Negara yang kaya dan berada di
garis khatulistiwa yang tntunya keanekaragaman flora dan fauna yang memiliki
nilai diversitas paling tinggi di antara Negara lainnya, bukan hanya itu guna
meningkatkan nilai nasionalisme dalam diri kita pengetahuan akan kekayaan
Negara kita bukan hanya SDA nya saja tetapi mulai dari warisan budaya, bahasa,
topografi nusantara, warisan sejarah, alam dan fakta dibalik tiap tiap wilayah
mulai dari hubungan, budaya dengan keberlangsungan suatu ibjek wilayah eperti
tempat wisata yang dapat dijadikan sebagai layanan paket wisata murah, dan
tentunya dengan mengetahui hal ini kita akan menadari dan mulai tumbuh rasa
memiliki sehingga kita akan slalu menjaga sustainability apa yang diwariskan
sang ibu pertiwi. Coba kita tengok beberapa objek wisata berikut ini
1. Segara Anak
Segara Anak
merupakan sebuah danau
yang terletak di kaldera
gunung
Rinjani Desa Sembalun Lawang, Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Segara (laut) anak berarti anak laut yang di yakini
sebagai bagian dari laut yang terpecah ke dalam sebuah pulau. Hal ini di dasari
atas warna air yang biru seperti laut. Danau ini terletak pada ketinggian
kurang lebih 2000 mdpl. Jika anda mendaki gunung Rinjani (3726 Mdpl), umumnya
Tour Guide akan membawa anda melintasi danau ini dan bermalam di sana.
Banyak hal menarik yang dapat dilakukan di danau ini. Di
danau ini terdapat banyak ikan mulai dari ikan nila, mas, dan mujair. Ikan-ikan
ini sengaja dikembangbiakkan oleh pemerintah dan masyarakat setempat untuk
menambah daya tarik tersendiri dari danau segara anak. Jangan lupa untuk
menyiapkan peralatan pancing bagi anda yang berminat mendaki gunung Rinjani.
Para pendaki Gunung Rinjani banyak yang membuat jalur
pendakian dengan menyusuri lembah disamping danau untuk memberikan sesajen pada
dewa didasar danau. Dari danau terlihat sebuah gunung volcano (Gunung Baru Jari
yang berarti gunung baru jadi)yang merupakan anak gunung rinjani dan didekatnya
terdapat sumber air panas yang dipercayai mampu mengobati berbagai penyakit
kulit.
Di kawasan perkemahan di dekat danau segara Anak ini
terdapat sebuah pohon tua yang dikeramatkan oleh penduduk setempat. Dengan
perantara pohon ini diyakini bahwa apa yang kita inginkan dapat terkabul. Mitos
yang berkembang di masyarakat setempat bahwa jika anda memiliki keinginan yang
belum sempat terkabul maka gantungkanlah sebuah batu pada pohon ini kemudian
ucapkan keinginan anda. Jika keinginan anda tercapai, maka batu yang anda
gantungkan sebelumnya harus segera dilepaskan. Menurut masyarakat setempat,
jika anda tidak mengembalikan batu tersebut maka keinginan yang telah anda raih
akan kembali sirna.
Pemandangan di Danau ini sungguh menakjubkan dan sangat
indah sehingga banyak wisatawan luar maupun dalam negeri berdatangan dan
mendaki Gunung Rinjani untuk menyaksikan ke indahan Danau tersebut. Danau
Segara Anak yang luasnya 1.100 ha dengan kedalaman 230 m.
2. Danau Kaco
Danau Kaco, masyarakat setempat menyebutnya yang dalam
bahasa Indonesia berarti kaca. Danau kaco memang mempunyai air yang sangat
bening kebiruan. Terletak di kentinggian 1289 diatas permukaan air laut, danau
ini tergolong danau yang kecil tidak seperti danau-danau pada umumnya. Hanya
berukuran luas sekitar 30 x 30 meter, namun danau ini bisa menyuguhkan
keindahan tersendiri diantara pepohonan di sekitarnya.
Selain mempunyai air yang sangat bening, kedalaman danau ini
masih misteri dan belum ada yang tau pasti berapa kedalamanya. Walaupun kita
masih bisa melihat beberapa ikan semah yang berlalu lalang mencari makan.
Keajaiban lainnya adalah Danau Kaco ini memancarkan cahaya yang terang saat
gelap gulita, apalagi saat bulan purnama. Kebanyakan pengunjung banyak yang
bermalam untuk melihat keajaiban ini dan tidak diperlukan penerangan karena
terang dari cahaya danau. Beberapa peneliti mencoba untuk mencari jawaban akan
fenomena ini, tetapi semua masih misterius dimana dalam penyelaman oksigen
habis sebelum menyentuh dasar danau.
Sedikit cerita dari warga setempat. Mitos lahirnya Danau
Kaco ini bermula hadirnya sebuah cerita seorang putri cantik yang ingin
dipinang oleh banyak pemuda. Tanpa ragu mereka menitipkan bebatuan mulia pada
Raja Gagak, ayah sang putri. Akan tetapi, keserakahan justru membuat Raja Gagak
menodai putrinya sendiri. Setelah itu, putrinya pun dibenamkan ke dalam danau
beserta harta pinangan tersebut.
Untuk menuju ke Danau Kaco ini terbilang tidaklah mudah.
Tidak adanya jalan aspal yang lebar ataupun tempat berteduh yang nyaman selama
perjalanan. Akan butuh tenaga ekstra untuk mencapai ke danau ini. Pengunjung
akan berjalan kaki menyusuri hutan sekitar 4 jam perjalanan, tetntunya dengan
keindahan yang mengiringi perjalanan seperti pepohonan besar, suara
burung-burung endemik ataupun kupu-kupu nan cantik. Selain pepohonan besar dan
rimbun, pengunjung juga akan melewati rimbunya pohon bambu dan menyeberangi
sungai dengan air yang jernih. Dan tentunya semua itu akan terbayarkan dengan
keindahan Danau Kaco yang seindah mutiara.
Lokasi
Danau Kaco terletak di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat
tepatnya di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya. Sekitar dua jam dari Kota
Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
Akses
Danau Kaco dapat ditempuh melalui jalur darat dimulai dari
Kota jambi ke sungai Penuh.Jarak antara Jambi ke Sungai Penuh sekitar 500 km
dengan waktu tempuh sekitar 10 jam perjalanan. Selanjutnya dari Sungai Penuh
dilanjutkan ke desa terdekat yaitu Desa Lempur,Kecamatan Gunung Raya dalam
waktu 45 Menit dengan kendaraan roda empat atau pun roda dua. Setelah itu
dilanjutkan lagi dengan berjalan kaki menyelusuri hutan sekitar 4 jam untuk
sampai ke Danau Kaco.
3. Danau
Kumbolo
Ranu Kumbolo berlokasi di kawasan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru, tepatnya di antara kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Bagi Anda yang berada di luar Jawa Timur, dapat menggunakan
jalur udara menuju Malang melalui bandar udara Abdurrahman Saleh. Namun jika Anda
lebih menyukai perjalanan yang santai, dapat menggunakan kereta api menuju
stasiun kota baru.
Setelah tiba di kota Malang, Anda bisa mncari angkutan umum menuju desa
Tumpang kemudian berhenti di Terminal Tumpang. Perjalanan selanjutnya dapat
Anda tempuh menggunakan mobil jeep (SUV) yang disewakan penduduk sekitar menuju
Ranu Pani.
Sejujurnya, perjalanan wisata menuju Ranu Kumbolo bukanlah perjalanan yang mudah, malah dapat
dikatakan perjalanan yang berat karena membutuhkan kekuatan fisik yang prima
dan perbekalan yang cukup.
Disarankan bagi Anda yang ingin berwisata ke sini, paling
tidak selama satu minggu sebelumnya latihan fisik terlebih daulu. Latihan fisik
ini bisa berupa jogging, gym, lari, dan olahraga lain yang bisa meningkatkan
daya tahan dan kekuatan tubuh Anda.
4. Danau Habema
Danau Habema memang bisa dikatakan sebagai danau di
atas. Walapun lokasinya di kaki Gunung Trikora, Kabupaten Jayawijaya, Papua,
danau ini merupakan salah satu danau tertinggi di Indonesia. Terletak di
ketinggian lebih dari 3.300 meter di atas permukaan laut, oleh Masyarakat Dani,
penduduk Jayawijaya, danau itu dianggap sebagai tempat keramat yang jadi sumber
kesuburan dan kehidupan.
Untuk mencapai Danau Habema, yang dalam bahasa setempat bernama Yuginopa berada
di zona inti Taman Nasional Lorenz, Papua.
Area Habema mempunyai luas kurang lebih sekitar 224,35 hektar dengan keliling
9.79 kilometer Nama Habema diambil dari seorang perwira Belanda yang
bernama Letnan D Habema, yang mengawal ekspedisi HA Lorentz untuk mencapai
puncak Ettiakup (sebutan masyarakat lokal untuk Gunung Trikora) pada
tahun 1909. Pada masa pemerintahan Belanda, Gunung Trikora dikenal dengan nama
Wilhelminatop. Baru pada 1963 namanya berubah menjadi Trikora (Tri Komando
Rakyat) setelah perintah Presiden pertama Indonesia, Soekarno, untuk merebut
Papua Barat.
Dahulu, puncak Gunung Trikora dan sekitar Danau Habema dihiasi dengan salju.
Tapi beberapa tahun terakhir, salju di Trikora menipis dan Habema juga tidak
pernah lagi dihiasi salju di sekitarnya. Tetapi Danau Habema masih punya banyak
keindahan lain yang bisa dinikmati. Mulai dari bentang pemandangan padang
rumput yang terlihat sejauh mata memandang, embun di ujung dedaunan dan
rerumputan, lalu air danau yang tenang, serta masih banyak lagi.
Banyak pendaki Pegunungan Jayawijaya dan Cartenz mampir di danau ini sebelum
melanjutkan perjalanan ke puncak tujuan mereka. Dari kota Wamena, Danau ini
bisa dicapai dalam waktu sekitar 3 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Jalur menuju Habema pun juga jadi tantangan tersendiri bagi para pengemudi
kendaraan off-road. Jalan berliku yang sempit dan diapit oleh hutan jadi tantangan
tersendiri bagi orang-orang penggemar olahraga pemacu adrenalin itu. Film
Denias, Senandung di Atas Awan juga menggunakan indahnya Danau Habema sebagai
salah satu lokasi syuting.
Para penggemar kegiatan birdwatching juga pasti tidak akan menyesal datang ke
Danau Habema. Area di sekitar Danau Habema adalah habitat bagi puluhan spesies
burung endemik dan tentu saja burung kebanggaan sekaligus maskot Provinsi Papua,
Burung Cenderawasih. Selain birdwatching, di sekitar Danau Habema kabarnya juga
bisa ditemui anggrek hitam yang teramat sangat langka.
Jika ingin mengunjungi Danau Habema, setelah mencapai gerbang checkpoint,
berupa sebuah bangunan gardu sederhana, harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam
lagi dengan melewati tanah yang penuh dengan lumpur, lumut dan kubangan air.
Dan, jangan lupa mengenakan pakaian yang bisa melindungi dari udara dingin, karena
suhu di sekitar Danau Habema rata-rata mencapai 7-8 derajat celcius. Bahkan
bisa mencapai 4 derajat celcius.
5. Telaga Warna
Dieng
Telaga Warna Dieng
adalah salah satu objek wisata yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah
Telaga ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Wonosobo Nama Telaga Warna sendiri
diberikan karena keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna
air dari telaga tersebut yang sering berubah-ubahTerkadang telaga ini berwarna
hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi
Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur
yang cukup tinggi, sehingga saat sinar Matahari mengenainya, maka warna air
telaga nampak berwarna warni
Telaga Warna berada di ketinggian 2000 meter di atas
permukaan laut, dan dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi yang menambah pesona
keindahan alam sekitar telaga warna.[3]
Keindahan telaga warna akan lebih terasa jika pengunjung naik ke salah satu
bukit yang mengelilingi telaga ini.[4]
Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi telaga warna adalah saat pagi atau
siang hari, karena pada sore hari, kabut tebal akan menutupi daerah sekitar
telaga warna, sehingga pengunjung tidak dapat menikmati keindahan alamnya.
Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat
suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat Para wisatawan juga akan merasakan
suasana mistis
yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang rindang.
Keberadaan Telaga Warna Dieng juga sangat berguna bagi
masyarakat sekitar Mereka menggunakan air dari telaga warna sebagai sumber irigasi
untuk mengairi tanaman kentang yang menjadi komoditas utama di kawasan ini.
Akses menuju ke telaga warna dapat ditempuh dari pusat Kota Wonosobo
dengan menggunakan kendaraan umum dari terminal Kota Wonosobo,
dengan menempuh jarak sekitar 30 kilometer, atau selama 45 menit sampai 1 jam.
Tetapi jika ingin menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan dalam keadaan
baik. Hal ini disebabkan oleh medan jalan yang dilewati cukup berliku dan
menanjak. Selain itu, di kanan dan kiri jalan berbatasan langsung dengan jurang
yang cukup dalam
6. Danau Gunung
Tujuh
Bagi pendaki gunung, Kerinci
mungkin menjadi tujuan utama karena gunung tersebut merupakan gunung aktif
tertinggi di Indonesia
[3805 mdpl], namun bagi wisatawan yang ingin sekedar menikmati keindahan alam Kabupaten
Kerinci, Danau Gunung Tujuh bisa menjadi pertimbangan sebagai tujuan
wisata. selain memiliki panorama alam yang menakjubkan, jalur yang dilalui juga
jauh lebih mudah daripada Gunung Kerinci. Danau Gunung Tujuh juga
merupakan salah satu Danau
tertinggi di Indonesia,
Danau ini berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut. Dengan
ketinggian hampir 2 kilometer dpl itu bisa dibayangkan betapa dinginnya air
Danau Gunung Tujuh di pagi hari. Meskipun begitu, berendam di Danau Gunung
Tujuh dengan air yang sangat dingin menjadi tantangan sendiri bagi para
pendaki.
7. Danau
Kelimutu
Danau Kelimutu adalah
danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi) yang
terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya
di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.
Danau Kelimutu
Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang
berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut
selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Danau ini berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan
kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk
setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan
memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna –
warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo
Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah
meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan
tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup
selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu
Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah
meninggal.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan
volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit
yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70
derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.
Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen,
warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman
melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai
datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka
yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin
tahu kejadian alam yang amat langka itu.
Kawasan Konservasi Alam Nasional
Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi
Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.
Jenis hutan
- Hutan
Dipterokarp Bukit adalah kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara
300 – 750 meter.
- Hutan
Dipterokarp Bukit 300 – 750 meter
- Hutan
Dipterokarp Atas ketinggian 750 – 1.200 meter
- Hutan
Montane 1,200 – 1.500 meter
- Hutan
Ericaceous > 1.500 meter
Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar danau antara
lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga
abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar danau, antara lain Rusa
(Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang
(Elanus sp.)
Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu ini
masuk dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu.
Danau Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Masing-masing kubangan
mempunyai warna air yang selalu berubah tiap tahunnya. Air di salah satu tiga
kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta merah hati; di
kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga
berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit.
Secara adminitratif, Danau Kelimutu berada pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan
Detsuko, Kecamatan Wolowaru dan Kecamatan Ndona, ketiganya berada di bawah
naungan Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Akses ke Kawasan ini yaitu dari ibukota Propinsi NTT, yakni
Kupang, menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu
tempuh mencapai 40 menit. kemudian perjalanan dilanjutkan dengan
menggunakan angkutan umum berupa mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak
93 km, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Danau
Kelimutu, berjalan sepanjang 2,5 km.